CONTOH KASUS ANALISIS
TRANSAKSIONAL
Kemarin sore jam 13.35 WIB, Saya
mendengarkan tetangga saya ceocok mulut dimana orang tersebut adalah anak dan
ibu. adapun nama Ibu itu adalah Ibu
Farida dia adalah seorang designer, dan anak nya bernama Nurtasya. yang saya
ketahui Tasya ini anak yang sangat
manja, pada saat itu, tante Ibu Farida marah sekali kepada Tasya yaiu anaknya yang
masih Sekolah Menengah Atas.(SMA)karena Ibu Farida ini sangat tidak suka sekali
anak nya masih sekolah sudah berpacaran,dia sangat takut sekali hal yang tidak
di inginkan terjadi.akan tetapi anak nya tidak mendengarkan perkataan orang tua
nya,Tasya ini mempuntai kakak dan kakaknya ini sudah berumur 24 tahun sudah
bekerja.saat kakaknya tasya inipergi ke suatu mini market yang yang tak jauh dari rumah, ketahuan jalan
bareng sama cowok pulang dari sekolah,dan hal ini diketahui oleh kakak dari
Tasya itu sendiri,yang bernama Bella,ketika
kakak nya itu pulang dari kerja,dan kakak nya langsung memberitahukan kepada
orang tua na,ternyata kakak nya sudah sering sekali melihat Tasya jalan bareng
cowok,akan tetapi tidak pernah diberitaukan kepada orang tua nya,kakak nya
hanya mengingatkan dan menasehatinya saja,tetapi tidak juga didengarkan oleh
Tasya ,maka dari itulah dia memberitahukan hal tersebut kepada ibu nya.dan ibu
nya sangat marah sekali kepada Tasya,dan Tasya berpura-pura tidak tahu,dalam
artian kata Tasya berbohong,dia
mengatakan kepada ibu nya bahwasannya dia tidak pernah jalan sama cowok,dan
tidak berpacaran,Tasya tetap menyangkal,dan pada saat itu kakak nya datang dan
menjelaskan kepada Tasya bahwa dia mengetahui kalau Tasya benar-benar jalan
sama cowok.dan melihatkan SMS dari cowok itu.dan Tasya langsung diam,dan minta
maaf kepada orang tua nya,dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Dan dapat saya simpulkan bahwasannya
Ego State ( pola fikir) yang dimiliki oleh ibu Farida ini adalah ADULT EGO STATE yakni:
Dimana Mementingkan fakta. Mempertanyakan apa, mengapa dan bagaimana,Secara mandiri dan objektif menilai realita dan
mempertimbangkan.mengaapa saya kata kan demikian,karena
hal itu terbukti dan kelihatan dari caranya berkomunikasi seperti pada kalimat
yang di ungkapkan nya.dan bagaimana cara ia berbicara.
Sementara Tasya Adapted, Natural, Litle Professor
Spontan, kreativitas, bermain, senang,
penuh gaya, impulsif,
hal
ini terlihat dari tingkah lakunya,seperti egois,menuntut,tidak mau kalah,dan
pemberontak.
Dapat disimpulkan dari interaksi
antara individu dengan individu lainnya dimana antara Ibu Farida dan anak yaitu
Nurtasya dapat dikatakan bahwa mereka termasuk kategori Interaksi ULTERIOR
(terselubung) mengapa saya katakana demikian,karena cara berbicara dan respon
ibu farida terhadap anak nya ketika Nurtasya meminta maaf kepada nya,dan bahkan
ibu farida memberikan penegasan kepada Tasya untuk tidak diperbolehkan lagi
membawa kendaraan senidiri, dan harus di atar jemput, supaya tidak keluyuran
dan tidak berpacaran, dan bahkan sampai menetaskan air mata ketika ibu Farida berbicara,hal
itu bisa saja karena kekecewaannya terhadap anaknya yang tidak mendengarkan
ucapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar