Selasa, 09 Desember 2014

ANALISIS TRANSAKSIONAL



CONTOH KASUS ANALISIS TRANSAKSIONAL
            Kemarin sore jam 13.35 WIB, Saya mendengarkan tetangga saya ceocok mulut dimana orang tersebut adalah anak dan ibu.   adapun nama Ibu itu adalah Ibu Farida dia adalah seorang designer, dan anak nya bernama Nurtasya. yang saya ketahui Tasya  ini anak yang sangat manja, pada saat itu, tante Ibu Farida  marah sekali kepada Tasya yaiu anaknya yang masih Sekolah Menengah Atas.(SMA)karena Ibu Farida ini sangat tidak suka sekali anak nya masih sekolah sudah berpacaran,dia sangat takut sekali hal yang tidak di inginkan terjadi.akan tetapi anak nya tidak mendengarkan perkataan orang tua nya,Tasya ini mempuntai kakak dan kakaknya ini sudah berumur 24 tahun sudah bekerja.saat kakaknya tasya inipergi ke suatu mini market yang  yang tak jauh dari rumah, ketahuan jalan bareng sama cowok pulang dari sekolah,dan hal ini diketahui oleh kakak dari Tasya  itu sendiri,yang bernama Bella,ketika kakak nya itu pulang dari kerja,dan kakak nya langsung memberitahukan kepada orang tua na,ternyata kakak nya sudah sering sekali melihat Tasya jalan bareng cowok,akan tetapi tidak pernah diberitaukan kepada orang tua nya,kakak nya hanya mengingatkan dan menasehatinya saja,tetapi tidak juga didengarkan oleh Tasya ,maka dari itulah dia memberitahukan hal tersebut kepada ibu nya.dan ibu nya sangat marah sekali kepada Tasya,dan Tasya berpura-pura tidak tahu,dalam artian kata Tasya  berbohong,dia mengatakan kepada ibu nya bahwasannya dia tidak pernah jalan sama cowok,dan tidak berpacaran,Tasya tetap menyangkal,dan pada saat itu kakak nya datang dan menjelaskan kepada Tasya bahwa dia mengetahui kalau Tasya benar-benar jalan sama cowok.dan melihatkan SMS dari cowok itu.dan Tasya langsung diam,dan minta maaf kepada orang tua nya,dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
            Dan dapat saya simpulkan bahwasannya Ego State ( pola fikir) yang dimiliki oleh  ibu Farida ini adalah ADULT EGO STATE yakni:
            Dimana Mementingkan fakta. Mempertanyakan apa, mengapa dan bagaimana,Secara mandiri dan objektif menilai realita dan mempertimbangkan.mengaapa saya kata kan demikian,karena hal itu terbukti dan kelihatan dari caranya berkomunikasi seperti pada kalimat yang di ungkapkan nya.dan bagaimana cara ia berbicara.
            Sementara Tasya Adapted, Natural, Litle Professor Spontan, kreativitas, bermain, senang, penuh gaya, impulsif, hal ini terlihat dari tingkah lakunya,seperti egois,menuntut,tidak mau kalah,dan pemberontak.
            Dapat disimpulkan dari interaksi antara individu dengan individu lainnya dimana antara Ibu Farida dan anak yaitu Nurtasya dapat dikatakan bahwa mereka termasuk kategori Interaksi ULTERIOR (terselubung) mengapa saya katakana demikian,karena cara berbicara dan respon ibu farida terhadap anak nya ketika Nurtasya meminta maaf kepada nya,dan bahkan ibu farida memberikan penegasan kepada Tasya untuk tidak diperbolehkan lagi membawa kendaraan senidiri, dan harus di atar jemput, supaya tidak keluyuran dan tidak berpacaran, dan bahkan sampai menetaskan air mata ketika ibu Farida berbicara,hal itu bisa saja karena kekecewaannya terhadap anaknya yang tidak mendengarkan ucapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar